Sering kita dengar dan kita lihat pada berita televisi maupun surat
kabar tentang kasus peperangan antar suku atau etnis. Misalnya saja perang
antar suku di Papua, konflik poso, ataupun konflik di kepulauan maluku. Konflik
atau peperangan ini tentu dikarenakan oleh beberapa sebab. Salah satu
penyebabnya yakni kesalahpahaman serta kurangnya pendidikan sehingga mereka
mudah terhasut dengan perkataan-perkataan orang lain. Kesalahpahaman karena
kurangnya pemahaman dan kurangnya
pengenalan yang terjadi diantara dua kelompok bisa menyebabkan perpecahan.
Kesalahpahaman karena
kurangnya pemahan dan pengenalan biasanya dapat menimbulkan penilaian-penilaian
mengenai baik buruknya suatu kelompok yang belum tentu benar. Penilaian-penilaian
tentang baik buruknya suatu kelompok yang belum tentu kebenarannya dan timbul
diantara dua kelompok ini biasanya disebut Prasangka. Salah satu contohnya lagi
yaitu prasangka etnis jawa terhadap etnis madura. Yang pernah saya ketahui dan
saya lihat langsung dalam kehidupan sehari-hari saya, rupanya orang jawa sampai
saat ini masih saja menganggap bahwa saat orang madura berbicara dengan notasi suara
yang tinggi dianggap bahwa orang madura tersebut sedang marah, atau sukanya
berbicara dengan membentak atau bahkan dianggap bahwa mereka (etnis madura)
sangat kasar dalam berbicara. Padahal hal
ini belum tentu benar. Bisa jadi orang-orang madura memang memiliki notasi
suara yang tinggi dalam berbicara namun bukan berarti mereka berbicara dengan
kasar kepada orang lain. Dalam hal ini sangatlah jelas prasangka yang terjadi
diantara dua kelompok ini (etnis jawa dan etnis madura). Nah, dalam psikologi sendiri
prasangka adalah evaluasi negatif dalam suatu kelompok atau seseorang
berdasarkan keanggotaan orang itu dalam seuatu kelompok. Selain itu juga
prasangka juga didasarkan pada pra-penilaian, yang seringkali merefleksikan evaluasi yang dilakukan sebelum tahu banyak
yang tentang karakteristik seseorang ( Selly E. Taylor, dkk., 2012, p.213).
Jadi sudah jelas bahwa penilaian terhadap seseorang mengenai baik buruknya
seseorang yang belum tentu kebenarannya merupakan prasangka terhadap orang
tersebut yang biasanya prasangka itu bisa muncul karena kita melihat orang
tersebut berdasarkan keanggotaannya dalam suatu kelompok tertentu seperti orang
jawa yang menganggap bahwa orang madura memiliki cara bicara yang kasar padahal
hal itu belum tentu benar karena orang jawa belum tahu dan belum paham betul
tentang karakteristik orang-orang madura tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar