Dalam kehidupan sehari-hari kita
tidak bisa dipisahkan dari suatu hal yang disebut interaksi sosial. Hal ini
dapat terjadi karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Di antara
banyak hal yang memberikan makna di dalam kehidupan manusia, orang lain
merupakan suatu hal yang terlihat sepele namun justru merupakan yang paling banyak
berperan dalam hidup kita. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan pasti
membutuhkan manusia lainnya dalam kehidupannya. Suatu ketergantungan yang
mewarnai kehidupan manusia inilah yang kemudian disebut sebagai interaksi
sosial.
Dalam berinteraksi sosial di
kehidupan sehari-hari tentulah kita dihadapkan pada keberagaman aspek-aspek
sosial dimana didalamnya mencakup pola kebiasaan, pemahaman kepribadian, dan
pengalaman manusia. Pemahaman terhadap kepribadian orang lain bisa menjadi
salah satu komponen penting yang diperlukan saat bergaul atau menjalin relasi
dengan orang-orang di sekitar. Relasi merupakan hal yang penting dalam
bersosialisasi karena kelak di masa mendatang atau di saat dibutuhkan sedikit
banyak kita akan terbantu dengan keberadaan para relasi tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari
hal-hal seperti inilah yang menjadi objek kajian psikologi sosial. Psikologi
sosial bisa masuk didalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Psikologi sosial
pula yang mengambil peran dalam pendekatan-pendekatan pada kehidupan sosial
masyarakat tersebut. Banyak sekali hal-hal kecil yang kadang tidak kita
perhatikan ternyata merupakan salah satu objek kajian dalam psikologi sosial.
Sebagai contoh misalnya adalah ekspresi emosional wajah. Sebagai manusia kita
cenderung memberi penilaian pada seseorang melalui ekspresi wajah. Secara
sederhana ekspresi senyum atau tertawa biasa diartikan sebagai suatu
kegembiraan, dan ekspresi cemberut atau murung biasa diartikan sebagai suatu
kesedihan. Namun hal ini tidak berlaku mutlak, dan disinilah peran psikologi
sosial dalam menganalisis suatu tanda-tanda personal dan tanda-tanda sosial
yang ada di masyarakat.
Sering pula dalam kehidupan
sehari-hari kita melakukan suatu prasangka terhadap suatu hal atau terhadap
orang lain. Kita sering sekali memberikan penilaian secara singkat dan tanpa
dasar terhadap suatu hal yang nampak di sekitar kita. Hal ini yang menjadikan
pemahaman sementara kita terhadap suatu hal tersebut menjadi dugaan awal atau
penilaian awal dan berpengaruh besar dalam pemikiran kita. Namun sebenarnya apa
itu prasangka ?. Menurut Jones (dalam Liliweri, 2005) prasangka adalah sikap
antipati yang berlandaskan pada cara menggeneralisasi yang salah dan tidak
fleksibel. Kesalahan itu mungkin saja diungkapkan secara langsung kepada orang
yang menjadi anggota kelompok tertentu. Prasangka merupakan sikap negatif yang
diarahkan kepada seseorang atas dasar perbandingan dengan kelompok sendiri.
Dari definisi prasangka menurut
jones tersebut dapat kita lihat bahwa pemikiran Jones tersebut mengarah pada
pengertian prasangka dari sudut pandang negatif. Memang tidak dapat dipungkiri
bahwa di masyarakat kita dan mungkin di dunia, prasangka sering dianalogikan
dengan hal-hal yang cenderung negatif. Namun sebenarnya prasangka tak selalu
bersifat negatif, prasangka juga bisa bersifat positif. Seperti yang
diungkapkan Johnson (dalam Liliweri, 2005) bahwa prasangka adalah sikap positif
atau negatif berdasarkan keyakinan stereotip kita tentang anggota dari kelompok
tertentu . seperti halnya sikap, prasangka meliputi keyakinan untuk
menggambarkan jenis pembedaan terhadap orang lain sesuai dengan peringkat nilai
yang kita berikan.
Dari kedua definisi diatas dapat
dipahami bahwa prasangka tidak hanya bersifat negatif saja, namun prasangka
juga bisa bersifat positif. Namun yang sering terjadi di masyarakat khususnya
di Indonesia, makna prasangka telah bergeser dari makna umum menuju ke arah
makna khusus yang mengkhususkan pada sifat negatif. Padahal pemahaman tersebut
kurang tepat. Secara umum kita dapat melihat bahwa prasangka mengandung tiga
tipe yaitu afektif, kognitif, dan behavioral. Afektif berkaitan dengan perasaan
yang negative seperti yang telah saya sampaikan pada bagian awal tulisan saya.
Sedangkan kognitif berkaitan dengan pemikiran tentang sebuah stereotip.
Maksudnya adalah kognitif lebih menjurus kepada pemikiran-pemikiran singkat dan
dangkal akan suatu gejala-gejala yang ada. Kemudian yang terakhir adalah
behavioral. Behavioral disini dimaksudkan pada kegiatan-kegiatan atau pola
perilaku yang biasa dilakukan masyarakat dan bisa jadi telah menjadi suatu
kebiasaan dalam masyarakat tersebut.
Mungkin itu uraian singkat yang
dapat saya sampaikan mengenai psikologi sosial dalam kehidupan sehari-har, dan
merujuk pada prasangka sosial di masyarakat yang masih sering
disalahartikan.tentunya tulisan ini masih jauh dari sempurna dan memiliki
kekurangan disana-sini. Namun saya berharap semoga ada sesuatu yang bisa
diambil dari tulisan saya ini, khususnya bagi saya sendiri.
Merkur | Is Merkur | Is Merkur the best razor?
BalasHapusMerkur is the best razor 메리트 카지노 고객센터 in Merkur. The Merkur is an adjustable safety razor 카지노 made by Merkur in Solingen, Germany. It is a safety razor 카지노사이트 manufactured for the