Tuliskan Deskripsi Yang Akan Anda Tampilkan

Minggu, 24 November 2013

Latar Belakang New



Saat saya duduk di parkiran kampus dengan teman-teman saya, tiba-tiba salah satu dari teman saya berkata “Ih, anak itu kok penampilannya gak karuan dan gak rapi gitu sih. Udah rambut gondrong jarang masuk kuliah. Pasti anaknya nakal dan gak bisa diatur”. Lalu teman saya yang lain berkata lagi, “woow, kalau yang ini baru cowok idaman, pakaian rapi rambut juga gak gondrong, cakep pula. Gak mungkinlah orang seperti dia ini nakal dan suka nongkrong-nongkrong gak jelas di pinggir jalan, wong orangnya kalem gitu kelihatannya, hehe”. Namun saya yang mendengar perkataan teman-teman saya tadi cuma tersenyum dan berpikir “masak iya sih ?”. 

Percakapan-percakapan diatas merupakan salah satu bentuk prasangka. Prasangka yang muncul yakni berdasarkan penampilan seseorang yang dilihat. Tanpa kita sadari ternyata dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menilai orang lain dari sisi penampilannya saja. Misalnya  saat melihat seseorang dengan penampilan yang tidak rapi atau bisa dikatakan acak-acakan pasti kita akan memberi penilaian negatif atau buruk terhadap orang tersebut. Ada orang yang menganggap bahwa seseorang yang penampilannya tidak rapi atau acak-acakan memiliki kepribadian yang buruk dan menakutkan. Misalnya : kita menganggap orang tersebut nakal, suka minum atau mabuk-mabukan, anarkis dan lain sebagainya. Kebanyakan dari kita menilai dan memandang seseorang berdasarkan kelompok-kelompok tertentu. Nah, mengapa prasangka seperti ini dapat terjadi ? Salah satu faktornya yakni karena kurangnya pemahaman dan kurangnya pengenalan diantara kedua kelompok tersebut sehingga menyebabkan kesalahpahaman yang berujung pada  penilaian-penilaian yang belum tentu kebenarannya. 

Dalam psikologi sosial, ada beberapa teori pendukung mengenai prasangka ini. Teori-teori tersebut antara lain : pertama, teori mengenai belajar sosial yakni menganggap antagonisme adalah sesuatu yang dipelajari dengan cara yang sama seperti mempelajari sikap dan nilai. Kedua, Pendekatan Psikodinamika yakni menganalisis prasangka sebagai sesuatu yang muncul dari dinamika personalitas individu. Ketiga, teori mengenai motivasi, yangmana menurut teori ini prasangka berasal dari persaingan antarkelompok. Teori keempat yakni tentang teori kognitif menurut teori ini bias kognitif yang sistematis umumnya mengiringi persepsi tentang orang lain karena kita perlu menyederhanakan dunia yangg kompleks. Dari teori-teori yang mendukung tentang prasangka diatas sudah jelas bahwa prasangka ini dapat terjadi apabila memiliki 3 elemen yang saling terkait yakni elemen kognitif yang berupa keyakinan tentang karakteristik khas kelompok (stereotip), elemen afektif yang mengacu pada perasaan negatif terhadap suatu kelompok (prejudice), dan elemen ketiga yakni elemen behavioral yaitu merujuk pada perilaku yang merugikan individu karena individu merupakan anggota dalam kelompok tertentu (diskriminasi). 

Kenapa sih tema mengenai prasangka ini penting untuk dikaji ? alasan utama karena masih ada orang-orang yang beranggapan dan memberi penilaian melalui penampilannya. Padahal prasangka tersebut tidak selalu benar, karena kualitas kepribadian seseorang tidak dapat diukur melalui penampilannya saja. Namun, saat ini di kalangan masyarakat khususnya mahasiswa yang mulai memiliki pemikiran terbuka mereka dapat menerima dan memahami kelompok-kelompok maupun individu-individu yang diberi penilaian negatif tersebut. Oleh karena itu, tema mengenai prasangka ini perlu untuk dikaji lebih jelas lagi.


0 komentar:

Posting Komentar