Sudah lama tak ada yang sadar, yang mengajak, atau mau diajak berbuat benar
padahal hampir tak ada anak negeri yang bisa terbebas dari korupsi atau kolusi dalam mencari rizki.
(Hampir) Tak ada pemimpin yang pikiran dan hatinya untuk kepentingan seluruh bangsa dan negeri.
Tak ada prestasi yang seharusnya; tiap saat yang dilakukan atau tak dilakukan justru yang bikin kecil hati.
Akal sehat dan nurani selalu dikhianati. Sifat berani dan kestaria nyaris lenyap dari negeri.
Kebodohan dan keculasan, ditutupi kesombongan, jas, dasi dan orasi.
Kejujuran, integritas dan harga diri, dianggap kebodohan dan sudah lama tak laku lagi.
Tak ada yang percaya pada ghaib dari kebaikan hasil ikhtiar yang masih harus ditunggu nanti;
semua maunya harus yang tampak, nyata, sekarang dan di sini.
Orang pandai, baik dan berbudi, selalu dihindari; Yang jelas dan mudah, slalu dipersulit, sampai bingung sendiri.
Atas bantuan komprador elit-bangsa yang entah mengapa masih terus
dihormati; sudah banyak bangsa dan negeri jadi makmur dari tanah berkah
ini, kecuali rakyat bangsa sendiri.
(Rasanya) Tak kan ada ibadah pribadi, yang bisa selamatkan seorang pun pemimpin negeri dari siksa neraka yang sungguh ngeri.
Ya Tuhanku, Dzat yang maha membolak-balik hati; Balikkanlah hati para
pemimpin kami, agar segera jaya negeri ini, dan Surga tempat mereka
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar